Minggu, 29 Mei 2022

Gaya Kepemimpinan dalam Menghadapi Krisis Manajemen





Halo biemers, perlu diketahui bahwa krisis manajemen dapat terjadi kapan pun dan hal ini tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, kita perlu mempelajari berbagai gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan untuk menghadapi krisis manajemen. Sebelum memulai, mari kita bahas mengenai krisis manajemen terlebih dahulu.





Apa Itu Krisis Manajemen ?

Secara umum krisis dapat digambarkan sebagai sebuah kejadian atau momen tidak stabil yang tidak diharapkan dan berpotensi menimbulkan terjadinya kekacauan serta perubahan yang mengancam.  Sebagian besar para ahli juga menilai bahwa krisis dapat memberi pengaruh buruk serta merusak tatanan yang ada. Oleh karena itu, perlu dilakukan sebuah upaya untuk mengendalikan situasi demi menekan berbagai risiko buruk. Maka disinilah peran krisis manajemen.

Krisis Manajemen dapat diartikan sebagai suatu bentuk respon dan upaya dalam menyikapi serta memecahkan masalah dari krisis yang muncul melalui strategi manajemen krisis yang mungkin untuk dilakukan.  Krisis Manajemen didasarkan pada bagaimana metode menghadapi krisis, membuat keputusan ketika di tengah kondisi kritis, dan memantau perkembangan krisis. 

Pada situasi seperti ini, diperlukan peran pemimpin untuk mengatasi krisis yang terjadi dimana para pemimpin memiliki berbagai macam gaya kepemimpinan. Oleh karena itu, selanjutnya kita akan membahas gaya kepemimpinan utama yang dimiliki oleh pemimpin dalam manajemen.

Gaya Kepemimpinan Utama Dalam Manajemen






Pemimpin memiliki peranan penting dalam sebuah organisasi, mereka  bertanggung jawab untuk membuat rencana, mengatur, mengkordinasi, memimpin dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai tujuan organisasi serta menangani  dan menghadapi berbagai situasi kondisi yang muncul di dalam organisasinya. Berikut gaya kepemimpinan utama dalam manajemen menurut Kurt Lewin.

  1. Gaya Kepemimpinan Otokratis

Gaya kepemimpinan otokratis adalah suatu gaya kepemimpinan dimana seorang pemimpin memiliki kekuasaan absolut dan tanggung jawab penuh dalam memimpin timnya. Seorang pemimpin yang otokratis memimpin dengan memberikan perintah kepada anggotanya, memberikan ancaman kepada para bawahannya, dan memiliki kontrol yang ketat terhadap organisasi yang dipimpin. Selain itu, pemimpin yang otokratis selalu memonitor berjalannya aktivitas kerja secara terus-menerus.


Gaya kepemimpinan ini sangat berguna pada saat keputusan harus diambil secepatnya atau ketika keputusan tersebut tidak memerlukan masukan maupun kesepakatan dengan tim atau bawahannya. Dengan gaya kepemimpinan yang otokratis, seorang pemimpin bisnis dapat mengontrol perusahaannya dengan ketat. Gaya kepemimpinan ini layak digunakan ketika perusahaan sedang menghadapi krisis.


  1. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Kepemimpinan demokratis adalah suatu jenis kepemimpinan di mana seorang pemimpin mendelegasikan otoritasnya dan mengajak para pengikutnya untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Anggota Tim ataupun bawahannya didorong untuk lebih kreatif dan diberi kesempatan untuk menyampaikan saran atau gagasan mereka meskipun keputusan terakhir masih berada di tangan Manajernya. 


Karyawan atau anggota Tim yang bekerja dibawah gaya kepemimpinan manajemen Demokratis ini cenderung lebih bersemangat dan memiliki kepuasan kerja dan produktivitas yang tinggi. Namun disisi negatifnya, gaya kepemimpinan Demokratis ini akan kurang efektif jika dihadapi dengan permasalahan atau situasi yang mengharuskan pemimpin atau manajernya mengambil keputusan yang cepat.


  1. Gaya Kepemimpinan Laissez-faire

Dalam Manajemen yang mengadopsi Gaya Kepemimpinan Laissez-faire, Manajer atau Pemimpin akan memberikan bawahan kebebasan penuh dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan tugas yang dikerjakannya dan tentunya dengan batas waktu yang telah ditentukan oleh Manajer mereka. Para Manajer akan memberikan pendapat dan bimbingan ataupun sumber daya lainnya jika diperlukan.


Gaya Kepemimpinan Laissez-faire ini menghasilkan motivasi dan kepuasan kerja karyawan yang tinggi. Namun akan berdampak negatif bagi bawahan yang tidak dapat mengatur waktunya dengan baik dan bagi mereka yang tidak memiliki keahlian serta pengetahuan yang cukup dalam mengerjakan tugasnya.


Selain tiga gaya kepemimpinan utama menurut Kurt Lewin ini, terdapat ciri- ciri gaya kepemimpinan yang efektif. Gaya kepemimpinan yang efektif adalah gaya kepemimpinan yang dapat memberikan motivasi kerja pada pekerjanya. Kinerja karyawan akan baik apabila pimpinan dapat memberikan motivasi yang tepat dan pimpinan memiliki gaya kepemimpinan yang dapat diterima oleh seluruh karyawan dan mendukung terciptanya suasana kerja yang baik dan nyaman.

Gaya kepemimpinan yang efektif memiliki ciri -ciri sebagai berikut :

  1. Memperhitungkan minat sampai hasil akhir.

  2. Memahami bahwa hasil adalah selalu penilaian terakhir.

  3. Memiliki semangat menyelesaikan  masalah.

  4. Lebih demokratis dari pada autority.

  5. Memberikan kesempatan untuk mencapai potensi setiap orang.

  6. Memiliki Etika dan moral yang tinggi.

  7. Mengambil tanggung jawab terhadap hasil tim.


Bagaimana Biemers ? setelah membaca penjelasan di atas, tentu kita perlu memilih gaya kepemimpinan yang paling efektif dimana kita dapat mengambil salah satu dari tiga gaya kepemimpinan utama menurut Kurt Lewin ini. Gaya kepemimpinan di atas tentu akan berguna bagi para Biemers apabila akan bekerja di perusahaan suatu hari nanti. Maka dari itu, jangan lupa untuk mempelajari Gaya Kepemimpinan di atas yaa.

Sampai bertemu Kembali, Sobat Biemers 

Sumber :

https://www.akseleran.co.id/blog/manajemen-krisis/

https://pemimpin.id/kepemimpinan-dalam-manajemen-krisis/

https://www.pengadaan.web.id/2019/09/gaya-kepemimpinan.html

https://ipqi.org/tiga-gaya-kepemimpinan-utama-dalam-manajemen/#:~:text=Menurut%20Psikolog%20Terkenal%20yang%20bernama,dan%20Gaya%20Kepemimpinan%20Laissez%2Dfaire.

https://bbs.binus.ac.id/management/2018/06/4-gaya-kepemimpinan-yang-efektif-dalam-perusahaan/


Senin, 16 Mei 2022

Gaya Kepemimpinan Transformasional dalam Menghadapi Krisis Manajemen

5 Cara Manajemen Krisis ala Pemimpin Hebat

Halo Biemers! Kalian tentu sudah tahu kan bahwa tiap individu yang dilahirkan memiliki kepribadian yang berbeda dengan satu sama lain. Hal inilah yang menyebabkan para pemimpin memiliki gaya memimpin yang berbeda-beda juga. Tapi jika terjadi krisis, gaya kepemimpinan apa sih yang cocok agar perusahaan kita tidak rusak? Mari kita cari tahu jawabannya. Dimulai dengan apa sih pengertian kepemimpinan?

 Siapa itu Leader? Siapa Mereka? - William Soerjadjaya & Partners

What Is Leadership?

Kepemimpinan (leadership) merupakan proses dalam memengaruhi, memotivasi, dan membuat orang lain untuk berkontribusi terhadap kesuksesan dan efektivitas suatu organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuannya. 

Setiap pemimpin memang memiliki cara mereka sendiri dalam memimpin, dan terkadang mereka menerapkan gaya kepemimpinan yang berbeda dari yang lain. Terdapat banyak gaya kepemimpinan yang dapat terlihat dari masing-masing individu. Biasanya, gaya ini dapat muncul karena pengalaman dan budaya yang selama ini dilakukan seperti gaya kepemimpinan Demokratis, Otoriter, Visioner, Transformasi dan sebagainya.

What Is Crisis Management?

Krisis manajemen dalam setiap perusahaan merupakan keadaan yang tak dapat dihindari. Bagaimanapun juga suatu organisasi yang di dalamnya terdapat stakeholder internal maupun eksternal tentu tidak dapat luput dari situasi krisis. Persoalannya kemudian adalah bagaimana kemudian perusahaan tersebut mampu memanajemen krisis yang terjadi. Sebab tidak semua mampu untuk mengatasi krisis agar tidak berkembang menjadi konflik yang dapat merusak perusahaan tersebut.

Pentingnya manajemen krisis bagi suatu perusahaan karena pada prakteknya manajemen krisis memberikan perusahaan kemampuan untuk memberikan respon yang sistematis pada saat terjadinya krisis. 

Pendapat Para Ahli Mengenai Pemimpin dalam Lingkungan Krisis

Menurut Tutar, para pemimpin dituntut untuk mendeteksi masalah ketika krisis terjadi, mengidentifikasi masalah dalam kerangka tujuan yang direncanakan, mengidentifikasi peluang yang paling praktis, mengevaluasi kegunaan resolusi guna membentuk resolusi akhir serta memantau tahapan-tahapan seperti implementasi resolusi.

Sisman, M. ve Turan, S menyatakan bahwa manajemen krisis membutuhkan pemimpin yang memiliki visi. Di dunia modern, pemimpin visioner memiliki pandangan ke depan untuk masa depan, identifikasi visi dan tujuan yang realistis untuk masa depan organisasi, dan memotivasi bawahan untuk mewujudkannya. 

Disamping dibutuhkan seorang pemimpin yang visioner, menurut Kadibesegil, dalam menjalankan manajemen krisis juga dibutuhkan seorang pemimpin sejati yang memiliki solusi dalam menghadapi setiap jenis krisis, itu sebabnya mereka optimis. Energi ini memengaruhi yang lain di sekitar mereka, karena keadaan krisis adalah masa-masa ketika orang-orang menginginkan perubahan keadaan dan penciptaan perbedaan. 

Karena manajemen krisis merupakan serangkaian kegiatan yang diterapkan secara terencana, sistematis dan rasional untuk menghilangkan permasalahan yang dihadapi, maka pemimpin harus mampu mengambil keputusan, kemudian membentuk tim kerja untuk menerapkan keputusan tersebut serta mengambil keputusan baru sesuai lapangan. 

Dari berbagai pendapat yang telah disampaikan oleh para ahli tersebut, maka terdapat satu gaya kepemimpinan yang sesuai dengan pernyataan mereka, yaitu Gaya Kepemimpinan Transformasional. Kenapa? Mari kita lihat penjelasannya.

What Is Transformational Leadership?

Kepemimpinan transformasional atau transformational leadership adalah sebuah gaya kepemimpinan yang mengidentifikasi perubahan yang diperlukan, menyusun visi yang akan membuka jalan bagi perubahan yang dibuat dan melaksanakan rencana yang diperlukan agar perubahan tersebut terjadi.

Karakter Para Pemimpin Transformasional

  1. Visioner

Pemimpin transformasional haruslah visioner, agar dapat memprediksi kondisi yang ideal bagi perusahaan mereka sebelum merencanakan perubahan untuk mencapai visi tersebut. Dalam keadaan krisis diperlukan pemikiran “out of the box”, oleh karena pada umumnya sistem yang diciptakan dirancang untuk mengatur hal-hal yang rutin.

  1. Menginspirasi

Pemimpin transformasional harus dapat menjadi inspirasi; memberikan teladan yang etis, empatis, tulus, optimis, serta berwibawa. Dengan menunjukkan atribut positif tersebut, akan secara otomatis menginspirasi para pegawai yang berada di sekitarnya dan memudahkan terlaksananya perubahan yang diperlukan

  1. Kemampuan beradaptasi

Tujuan para pemimpin transformasional adalah untuk menciptakan perubahan yang positif. Oleh sebab itu, mereka harus dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja yang dinamis. Mereka mencari cara untuk meminimalisir risiko yang dihasilkan dari berbagai implementasi dan perubahan baru, menjawab tantangan dari dinamika pasar yang baru, serta mencoba-coba berbagai metode untuk melakukan tugas-tugas tertentu demi kemajuan perusahaan.



  1. Berpikiran terbuka

Untuk dapat menerapkan perubahan, harus ada penerimaan nilai-nilai dan prosedur baru terlebih dahulu. Para pimpinan dituntut untuk memiliki pemikiran terbuka terkait metode baru yang diusulkan. 

  1. Progresif

Sesuatu yang transformasional melibatkan adanya perubahan dan peningkatan, atau pada dasarnya mengalami kemajuan. Oleh sebab itu, pemimpin yang memiliki tujuan transformasional haruslah bersifat progresif; bersedia menerima gagasan dan praktik terbaik industri yang akan meningkatkan standar perusahaan dalam berbagai aspek. 

  1. Memberdayakan pengikut

Pemimpin transformasi juga harus mampu memberdayakan para pengikutnya agar mampu bekerja secara kelompok untuk memperoleh hasil yang sinergis.

Bagaimana Biemers? setelah mendengar penjelasannya, Gaya Kepemimpinan Transformasional sangat cocok bukan untuk menghadapi krisis manajemen. Bagi para Biemers yang nantinya bekerja di suatu organisasi, maka jangan lupa mempelajari Style Leadership ini karena krisis selalu ada dan tidak dapat dihindari. 

Sampai Jumpa, Sobat Biemers.


Source:

https://bbs.binus.ac.id/management/2018/06/4-gaya-kepemimpinan-yang-efektif-dalam-perusahaan/

https://binus.ac.id/malang/2017/09/tahapan-pengelolaan-krisis-manajemen/

https://e-journal.staima-alhikam.ac.id/mpi/article/view/448/pdf

https://bppk.kemenkeu.go.id/content/berita/kepemimpinan-transformasi--gaya-kepemimpinan-masa-depan

https://www.jobstreet.co.id/id/cms/employer/kepemimpinan-transformasional-definisi-kualitas-dan-dampaknya-terhadap-hr/