Senin, 21 Maret 2016

Abraham Harold Maslow dengan teori kebutuhannya



Halo Biemers, kali ini kami ingin mengajak kalian lagi mahasiswa-mahasiswi  Program Studi Manajemen untuk mengenal seorang  tokoh sejarah  dunia  lainnya yang namanya pasti sering kalian dengar dalam penjelasan dosen-dosen dikelas, ataupun menemukan namanya dalam berbagai buku-buku sebagai seorang ahli yang mengembangkan suatu teori, dan menciptakan berbagai macam buku.

Seorang tokoh dunia yang akan kami kenalkan kali ini adalah Abraham Harold Maslow. Beliau adalah anak pertama dari tujuh bersaudara. Orang tuanya adalah imigran Yahudi dari Rusia tidak berpendidikan. Maslow muda pertama kali belajar hukum di City College of New York (CCNY), tetapi setelah tiga semester ia pindah ke Cornell, dan kemudian kembali ke CCNY.

Gelar B.A. diraihnya pada tahun 1930, sedangkan gelar M.A. menyusul pada tahun 1931, dan gelar Ph.D pada tahun 1934; semuanya beliau dapat di bidang psikologi dari The University of Wisconsin. Setahun setelah lulus program doktor, beliau kembali ke New York untuk bekerja dengan EL Thorndike di Columbia, di mana Maslow mulai tertarik untuk meneliti tentang seksualitas manusia.

Pria kelahiran 1 April 1908 di Brooklyn, New York, Amerika Serikat ini mulai mengajar penuh waktu di Brooklyn College sejak tahun 1937. Selama masa itu, ia banyak bertemu dengan para intelektual Eropa yang berimigrasi ke Amerika Serikat, dan Brooklyn pada khususnya, seperti Adler, Fromm, Horney, serta beberapa psikolog Gestalt dan Freudian.
Kemudian, Maslow menjabat sebagai ketua departemen psikologi di Brandeis pada periode (1951-1969). Disinilah Maslow mulai mengembangkan gagasan dan menciptakan teorinya yang paling terkenal, yaitu tentang hierarki kebutuhan. Di luar udara, air, makanan, dan seks, ia meletakkan lima lapisan yang lebih luas (urut berdasarkan kepentingan pemenuhan): kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan dan keamanan, kebutuhan cinta dan rasa memiliki, kebutuhan akan apresiasi, dan kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri.

Buku karya Maslow mudah dibaca dan penuh dengan ide-ide menarik. Yang paling dikenal adalah Toward a Psychology of Being (1968), Motivation and Personality (1954 dan 1970), dan The Further Reaches of Human Nature (1971). Selain itu juga ada banyak artikel yang ditulis oleh Maslow, terutama dalam Journal of Humanistic Psychology, yang salah satu perintisnya adalah Maslow sendiri.

Beliau menghabiskan tahun terakhirnya di California, sampai pada tanggal 8 Juni 1970 beliau ia meninggal karena serangan jantung akibat penyakit yang telah lama dideritanya.

Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Dalam ilmu Ekonomi, dikenal suatu teori tentang kebutuhan yang sangat terkenal yang dicetuskan oleh Abraham Maslow. Dalam teori itu, ia menyatakan bahwa manusia memiliki berbagai tingkat kebutuhan, mulai dari kebutuhan fisiologis hingga aktualisasi diri. Teori itu digambarkan dalam bentuk piramida sebagai berikut:

Konsep hierarki kebutuhan dasar ini bermula ketika Maslow melakukan observasi terhadap perilaku monyet. Berdasarkan pengamatannya, didapatkan suatu kesimpulan bahwa beberapa kebutuhan lebih diutamakan dibandingkan dengan kebutuhan yang lain. Kebutuhan-kebutuhan ini sering disebutnya sebagai kebutuhan-kebutuhan dasar yang digambarkan sebagai sebuah hierarki atau tangga yang menggambarkan 5 tingkat kebutuhan dasar, yaitu:

1.    Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan yang paling dasar pada setiap orang, yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik. Contoh: makanan, minuman, tempat berteduh, tidur, dan udara (oksigen).

2.    Kebutuhan akan rasa aman, dimana setelah kebutuhan-kebutuhan fisiologis terpuaskan secukupnya, maka muncullah kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman. Contoh: rasa aman fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari daya-daya mengancam seperti perang, terorisme, penyakit, takut, cemas, bahaya, kerusuhan, dan bencana alam.

3.    Kebutuhan akan kasih sayang, dimana jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman telah terpenuhi, maka muncullah kebutuhan akan kasih sayang. Contoh: dorongan untuk bersahabat, keinginan memiliki pasangan dan keturunan, kebutuhan untuk dekat pada keluarga dan kebutuhan antar pribadi seperti kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta.

4.    Kebutuhan akan penghargaan, dimana setelah kebutuhan akan kasih sayang tercukupi, manusia akan bebas untuk mengejar kebutuhan akan penghargaan. Maslow menemukan bahwa setiap orang memiliki 2 kategori mengenai kebutuhan penghargaan, yaitu:
1.    Kebutuhan yang rendah adalah kebutuhan untuk menghormati orang lain, kebutuhan akan status, ketenaran, kemuliaan, pengakuan, perhatian, reputasi, apresiasi, martabat, bahkan dominasi.
2.    Kebutuhan yang tinggi adalah kebutuhan akan harga diri termasuk perasaan, keyakinan, kompetensi, prestasi, penguasaan, kemandirian dan kebebasan.

5.    Kebutuhan aktualiasi diri adalah kebutuhan yang tidak melibatkan keseimbangan, tetapi melibatkan keinginan yang terus menerus untuk memenuhi potensi. Maslow melukiskan kebutuhan ini sebagai hasrat untuk semakin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya. Awalnya Maslow berasumsi bahwa kebutuhan untuk aktualisasi diri langsung muncul setelah kebutuhan untuk dihargai terpenuhi, akan tetapi ia menyadari bahwa banyak anak muda yang telah memenuhi kebutuhan yang cukup terhadap kebutuhan-kebutuhan lebih rendah seperti reputasi dan harga diri, tetapi mereka belum juga bisa mencapai aktualisasi diri

Demikian informasi yang kami berikan mengenai tokoh, Abraham Harold Maslow. Seperti yang sudah dijabarkan diatas, dimana Maslow membuat sebuah teori mengenai kebutuhan manusia. Teori tersebut menjelaskan bahwa kebutuhan manusia memiliki lima tingkatan yaitu yang pertama kebutuhan fisiologis dimana merupakan kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi oleh manusia yaitu seperti makan, minum, oksigen. Kemudian yang kedua kebutuhan akan rasa aman dimana setiap manusia pasti membutuhkan rasa aman di dalam kehidupannya, lalu yang ketiga kebutuhan akan cinta dan kasih sayang oleh orang-orang disekitar mereka baik itu keluarga, teman, saudara, atasan dan lain-lainnya. Keempat adalah kebutuhan akan penghargaan, setiap manusia dalam hidupnya pasti ingin, merasa dihargai dan dibutuhkan oleh orang lain dan yang kelima adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Setiap tingkatan dari kebutuhan ini haruslah dipenuhi terlebih dahulu barulah bisa memenuhi kebutuhan pada tingkatan yang selanjutnya.

Bagaimana Biemers, perkenalan kita terhadap salah satu tokoh dunia kita ini. Semoga informasi diatas dapat berguna  dan dapat menjadi pengetahuan bagi biemers semua, dan pastinya tokoh Abraham Harold Maslow akan kalian sering temukan dalam pembelajaran manajemen ditingkat manapun dan dalam berbagai pelajaran manajemen, sampai jumpa di lain waktu.

Sumber :
profil.merdeka.com
www.astalog.com

-AIS-

Jumat, 18 Maret 2016

6 Cara Untuk Lulus Kuliah Tepat Waktu


Halo Biemers, kali ini kami ngin mengajak kalian untuk mengenal 6 cara untuk lulus kuliah tepat waktu. Idealnya masa kuliah hanya sekitar 4 hingga 5 tahun saja. Lebih dari itu, bisa dipastikan kalian sudah kehilangan hampir separuh semangat dan minat untuk menyelesaikannya. Supaya kelulusan kalian bisa tepat pada waktunya, sebenarnya ada beberapa hal sederhana yang patut mendapat sorotan dan diutamakan seperti berikut ini :

1.Kurang update info terbaru yang berlaku di kampus sendiri.
Terkadang memang kelulusan bisa tertunda hanya karena dipicu oleh hal yang sangat sepele. Hal ini sering terjadi karena mahasiswa tidak update informasi terbaru yang diberlakukan oleh kampus sendiri. Misalnya saja aturan baru mengenai mata kuliah apa saja yang wajib lulus atau jumlah maksimal nilai C sebelum bisa menjalani ujian pendadaran. Bukan tidak mungkin hanya karena sikap tak mau tahu pada peraturan kampus yang terbaru justru bisa menunda kelulusan kalian hingga beberapa semester. Jika kalian tak ingin hal ini terjadi, maka mulai sekarang selalu update informasi terbaru yang diberlakukan oleh kampus.

2.Lakukan tugas yang didapat dari dosen saat ini juga. Jangan gemar menunda atau bahkan memandang sebelah mata.
Selain tak mengupdate informasi serta peraturan yang dibuat oleh kampus, seringnya mahasiswa tak kunjung lulus karena terbiasa memandang sebelah mata pada tugas yang diberikan oleh dosen. Gemar menunda membuat tugas yang diterima justru makin menumpuk banyak dan membuat kalian malas mengerjakan. Tak heran jika pada akhirnya kalian akan mengerjakan asal-asalan, yang penting selesai, sehingga nilai yang diperoleh pun tak maksimal. Tak hanya itu saja, menganggap remeh tugas yang diberikan oleh dosen juga akan membuat kalian tak mendapat nilai seperti yang diharapkan. Terkadang karena memandang sebelah mata, kalian pun mengerjakannya tak sepenuh hati. Hasilnya, nilai untuk mata kuliah tersebut pun tak memenuhi kriteria.

3.Kegiatan di luar kuliah memang penting dilakoni demi memperkaya ilmu dan skill yang dipunya. Namun, apapun keadaannya selalu tetapkan tugas kuliah di atas segalanya.
Memang sebagai seorang mahasiswa kalian juga harus mampu mengasah skill sebagai seorang individu dengan cara terjun langsung ke berbagai kegiatan. Kehidupan kuliah memang harus dijalankan seimbang dengan kegiatan lain di luar study. Dengan begini, ilmu yang terserap kepala pun tak hanya terbatas pada teori yang diberikan dosen di ruang kelas saja. Sehingga ketika lulus nanti kalian sudah lihai dan siap terjun ke masyarakat. Namun, seringnya porsi yang dijalankan tak seimbang. Kalian justru terlalu asyik berkecimpung dengan kegiatan yang ada di luar dunia perkuliahan. Hasilnya, kalian terlalu sering absen kelas hingga tak mengerjakan tugas dari dosen secara maksimal. Waktu kuliah yang lebih sering dikorbankan demi organisasi maupun kepentingan di luar sana pun jadi alasan utama mengapa kelulusanmu tertunda.

4.Ada baiknya kalian belajar bagaimana susahnya mencari uang dengan hasil keringat sendiri. Namun, hal ini juga akan menjadi buruk jika kalian terlalu berorientasi pada uang dan lupa pada kuliah.
Pengalaman mencari uang dari hasil keringat sendiri tentu merupakan pengalaman berharga yang bisa didapatkan di bangku kuliah. Dengan begini kalian jadi tahu bagaimana susahnya mencari uang sendiri dan lebih menghargai nilai alat tukar satu itu. Namun, jika tidak bisa membagi prioritas, hal ini akan sangat berbahaya bagi kondisi perkuliahan kalian. Sudah pernah mencicipi bagaimana menghasilkan uang sendiri bukan tidak mungkin membuat kalian justru mendewakan nilai alat tukar ini. Kalian yang tadinya menempatkan kuliah di urutan teratas pun bisa tergoda untuk lebih mementingkan pekerjaan. Hasilnya, kelulusan kalian akan tertunda karena terlalu asyik menekuni bisnis sendiri dan menganggap gelar sarjana tak penting lagi.

5.Masalah hati memang tak bisa dipandang sebelah mata. Namun yakini saja bahwa kalian tetap harus mengutamakan masa depan di atas hubungan asmara.
Selain kegiatan organisasi dan juga pekerjaan, terkadang banyak mahasiswa yang belum merampungkan kuliahnya karena terlibat masalah asmara. Ya, tak bisa dipungkiri bahwa terkadang masalah asmara bisa menjadi penyebab utama kuliah tak selesai tepat pada waktunya. Bertengkar dengan pacar hingga kandasnya hubungan kalian sering menjadi momok yang membuat kalian malas mengerjakan tugas hingga sering bolos kelas. Memang masalah hati tak bisa dipandang sebelah mata. Rasa sakit karena patah hati mungkin memang sedang kalian rasakan dan membuat semuanya berantakan. Namun, coba bayangkan bagaimana orangtua kalian yang sudah bekerja susah payah mencari uang hanya demi melihat kalian menjadi sarjana. Nyatanya, sakit hati yang kalian rasakan karena putus asmara tak sebanding dengan rasa kecewa yang akan mereka alami ketika melihat kelulusan kalian yang tertunda.

6.Gelar sarjana yang akan kalian sandang adalah untukmu sendiri, sehingga tak semua kata teman perlu kalian ikuti.
Tanamkan kepada diri sendiri bahwa ketika kalian lulus nanti, gelas sarjana adalah untuk kalian sendiri. Sehingga perjuangan untuk meraihnya haruslah kalian lakukan seorang diri. Tak perlu ikut-ikutan teman atau melibatkan mereka atas semua keputusan terhadap study kalian. Misalnya saja, tak perlu takut karena mengambil jurusan ilmu atau skripsi yang berbeda. Kalian pun tak perlu membuat janji untuk lulus bersama-sama dengan kawan lainnya, apa iya kalian akan menunda kelulusan kalian sendiri hanya karena menunggu mereka? Pahamilah, bahwa gelar yang akan kalian dapatkan nanti berdasarkan pada hasil jerih payah kalian sendiri.

Demikian cara-cara sederhana yang dapat kami bagi kepada para Biemers semua untuk memotivasi kita semua supaya sukses dalam menjalankan kuliah dan lulus dengan tepat waktu. Semoga cara-cara sederhana ini bisa menjadi panutan Biemers dalam menyelesaikan kuliah. Sampai jumpa lain waktu.

Sumber : www.hipwee.com

-BLY-

Selasa, 08 Maret 2016

7 Cara Sederhana Memotivasi Diri Sendiri



Halo Biemers kali ini kami ingin berbagi kepada kalian mengenai cara-cara sederhana untuk memotivasi  diri kalian. Seringkali kita dihadapkan pada rasa tidak percaya diri yang membuat kita melupakan potensi diri kita sendiri. Untuk situasi ini, ternyata ada solusi sederhana.

"Memotivasi diri sendiri sebenarnya tidak begitu sulit," begitu kata motivator Anthony D. Carter. Malah, katanya, ada cara-cara sederhana untuk melakukannya:
 
1. Tetap fokus.
Kita harus tetap fokus pada apa yang kita inginkan. Jangan tergoda pada sesuatu hal yang baru bagaimanapun menariknya. Cara agar kita tetap fokus, menurut Carter, adalah dengan selalu memelihara kualitas dan mengevaluasi fokus kita. Jangan biarkan ketidakyakinan muncul kemudian. Kita mungkin kerap mengingat kegagalan-kegagalan di masa lalu namun jangan sampai hal itu menambah kekhawatiran kita. Ambil saja bahan pelajaran dari kegagalan itu dan tetap fokus pada langkah kita berikutnya. Maka, kekhawatiran itu akan hilang dengan sendirinya.
 
2. Bacalah success stories.
Kisah-kisah sukses bisa memberikan dorongan besar pada kita untuk melangkah maju. Kisah-kisah sukses yang heroik mengisahkan tokoh-tokoh yang membalikkan ketidakmungkinan menjadi kenyataan memiliki daya inspirasi yang kuat. Apalagi jika latar belakang si tokoh hampir mirip dengan keadaan kita saat ini. Selain membaca kisah-kisah sukses, jangan lupakan juga untuk membaca buku-buku motivasi, pengembangan diri sebanyak yang kita mampu. Buku-buku ini tak hanya akan memberikan inspirasi tetapi juga akan memberikan tambahan skill kita untuk melangkah mencapai sukses.

3. Cari dukungan. 
Jika kita memiliki mentor atau setidak-tidaknya teman baik yang bisa diajak diskusi, jangan lewatkan untuk urun-rembuk dengan mereka. Diskusikan keinginan kita atau cita-cita kita dan jangan lupa minta masukan mereka. Umumnya mereka bisa memberikan dorongan yang akan mempertebal kepercayaan diri kita. 

4. Catat perkembangannya.
Mencatat perkembangan dari apa yang kita kerjakan bukan hal yang sepele. Catatan perkembangan ini bisa menjadi dorongan atau motivasi tersendiri. Karena itu penting untuk mencatat tahapan-tahapan yang kita tempuh, baik sukses atau gagal, untuk bahan evaluasi. Jangan lupakan juga untuk menentukan target-target sementara dari satu rangkaian besar yang sedang kita tempuh karena itu akan mempermudah menilai perkembangan yang sudah dicapai.

5. Rayakan pencapaiannya. 
Meskipun merupakan pencapaian sementara, pencapaian target dalam setiap tahapan perlu juga diapresiasi. Bentuk apresiasi tak perlu mahal, yang penting ada semacam pengungkapkan rasa syukur bahwa upaya kita membuahkan hasil. Jadi ada hentakan kecil yang membanggakan. Misalnya, nonton film di bioskop (jika kita jarang menonton bioskop karena kesibukan kita) atau makan siang/malam di suatu tempat yang sebelumnya jarang kita lakukan. Bentuk apresiasi seperti ini akan menguatkan keyakinan kita dan akan membentuk kebiasaan sukses. Harus diingat bahwa apapun yang kita apresiasi akan mendapat pengulangannya sehingga ini akan memancing pencapaian-pencapaian pada tahapan-tahapan berikutnya.

6. Belajar dari kegagalan. 
Di masa lalu kita mungkin mendapat kegagalan yang terus menghantui kita. Jangan biarkan diri kita terfokus pada kegagalan-kegagalan itu sehingga kita merasa tak berdaya. Namun sebaliknya, jadikan hal itu sebagai bahan pelajaran. Evaluasi kenapa kita bisa gagal. Atur kembali cara kita menempuh langkah itu agar tak gagal lagi. Cara ini bisa dilakukan dengan belajar lebih banyak, menambah keterampilan, atau menambah wawasan sehingga kita bisa makin percaya diri.

7. Nikmati perjalanannya.
Mungkin kita tidak mendapatkan apa yang kita rancang kendatipun kita sudah melakukannya dengan baik. Tak perlu putus asa, selama kita melakukan sesuatunya dengan baik dan hati-hati hasil lebih besar bisa kita dapat kemudian kendatipun pada tahapan saat ini kita gagal. Yang penting kita sudah mendapatan perkembangannya, tidak jalan di tempat. Nikmati saja perjalanannya karena ini merupakan suatu proses. Jika kita menikmati perjalanannya kita akan senang melakukannya dan itu akan menambah gairah dan kepercayaan diri kita.


Demikian cara-cara sederhana yang dapat kami bagi kepada biemers semua untuk meningkatkan motivasi dalam diri kita semua. Dengan memotivasi diri kita sendiri, pastinya segala sesuatu hal dapat kita lakukan dengan percaya diri dan tercapainya target yang kita tuju. Semoga cara-cara sederhana dalam memotivasi diri ini bisa menjadi dorongan Biemers baik dalam hal belajar maupun bekerja nanti. Sampai jumpa lain waktu.

sumber : 
www.kaskus.co.id

-AIS-

Senin, 07 Maret 2016

11 Tanda kamu di takdirkan menjadi Entrepreneur Muda bukan karyawan biasa



Halo Biemers, hari ini kami ingin memberikan infomarsi kepada kalian bagaimana tanda-tanda kamu ditakdirkan untuk menjadi seorang Enterprenuer mudah dimasa depan. Walaupun sekarang ini Biemers semua sedang menjalani pendidikan sebagai seorang mahasiswa-mahasiswi yang menuntut ilmu, tidak menutup kemungkinan Biemers untuk dapat menjadi seorang Enterprenuers dimasa depan nanti. Rutinitas pegawai kantor tidak pernah bisa membaur dengan dirimu. Pekerjaan yang itu-itu saja juga membuatmu bosan dan tak tertantang. Karena kamu selalu yakin, kalau kamu bisa lebih maju dari yang lain. Tak jarang kamu pun merasa kalau kamu dilahirkan untuk menjadi entrepreuner muda.
Tunggu dulu, untuk benar-benar meyakinkan dugaanmu, kamu perlu mencocokkannya dengan uraiannya di bawah ini.

1. Katanya bisnis itu turunan, tapi nggak menutup kemungkinan kamu yang dari keluarga biasa bisa jadi wirausahawan.
Lahir di keluarga yang memiliki kerajaan bisnis membuat langkamu untuk jadi wirausahawan sudah pasti mulus. Persis seperti kata orang kebanyakan, kalau darah entrepreneur itu diturunkan. Namun, mitos seperti itu juga nggak harus kamu tanggapi. Selama kamu percaya punya kemampuan untuk menjadi seorang entrepreneur, urusan siapa keluargamu itu nggak akan jadi penghalang. Bukankah kesuksesan itu datang kepada siapa saja yang membuat perubahan.

2. Kamu punya kecendrungan berpikir out of the box, makanya ide gila nggak akan sulit muncul di kepalamu.
Ide gila nggak harus selalu besar, tapi sudah pasti sesuatu yang baru. Kecendrungan berpikirmu yang selalu berbeda jauh dengan orang lain merupakan bakat alami. Bahkan kamu bisa menemukan ide dari hal-hal sederhana yang kamu temui sehari-hari.
Seperti saat kamu sedang makan roti dengan selai asli buatan ibumu. Tiba-tiba kamu berpikiran kalau selai dengan resep rumahan itu bisa menarik keuntungan. Untuk lebih meyakinkan pembeli, embel-embel selai homemade yang bebas pengawet atau pewarna buatan bisa kamu terapkan. Intinya di kepalamu selalu ada ide-ide segar yang bisa keluar kapanpun dan di manapun.

3. Kamu kurang nyaman dengan segala hal yang merepotkan, seperti misalnya kewajiban berpakaian rapi saat ke kantor.
Menurutmu selama semua aturan itu bisa di sederhanakan dan dipersingkat demi efisensi, kenapa harus dibuat repot ? Contohnya kewajiban berpakain yang harus selalu rapi. Kamu sebenarnya juga bukan orang yang berantakan, kamu cuma tidak mau persoalan pakaian harus dibuat ribet dengan seragam ini itu. Atau birokrasi lain yang berbelit dalam sebuah instansi justru memperlambat ritme kerja. Dalam otakmu sesungguhnya sudah ada solusi bagi masalah itu dan kamu benar-benar ingin mewujudkannya.

4. Pertanyaan dari bos tentang pekerjaanmu buatmu adalah teror. Karena memang sejak kecil kamu tidak nyaman jika harus di atur-atur.
Waktu kecil, disuruh sama kakakmu saja rasanya risih sekali. Bukan karena malas untuk melakukannya, kamu cuma nggak mau melakukan sesuatu atas dasar perintah. Menurutmu, segala sesuatu bisa berjalan dengan baik kalau itu dilakukan atas kesadaran sendiri. Nah, sewaktu kamu mencoba menjadi karyawan yang udah pasti bekerja dibawah perintah, hal-hal seperti pertanyaan dari bos tak lain sebuah teror yang menganggu kenyamanamu. Berbeda ketika kamu jadi entrepreneur, Kamu justru yang akan memerintah banyak orang, dan menurutmu itu lebih baik.

5. Rasa percaya diri dengan passion yang kamu miliki membuatmu pantang menyerah dan punya jiwa kompetisi yang tinggi.
Kamu yakin sekali kalau keputusanmu untuk menjadi pemrogram komputer adalah langkah awalmu untuk sukses. Bukan cuma jadi sekedar karyawan perusahaan telekomunikasi termuka, tapi targetmu justru mendirikan perusahan dari passionmu itu. Akhrinya kamu pun berjuang lebih keras dari kebanyakan orang, jatuh bangun saat awal bukan penghalang niatmu untuk terus maju. Jiwa kompetisimu pun tinggi, bersaing dengan perusahaan besar justru menjadi pelecut semangatmu. Kamu pantang menyerah sebelum semua cita-citamu terwujud.

6. Mudah dalam bersosialisasi membuatmu banyak memiliki jaringan, dan kamu pun jeli melihat segala bentuk kesempatan.
Kamu orang yang bisa langsung beradaptasi dengan orang lain. Mulai dari sikap sampai cara bicaramu disukai hampir setiap orang. Karena itu, perihal menjalin jaringan ke setiap orang bukan hal sulit buatmu.

7. Kamu sulit menemukan orang dibidangmu yang bisa menjadi guru atau orang yang lebih mumpuni dari dirimu.
Saking yakinnya dengan kemampuan yang kamu miliki, kamu juga selalu merasa sulit untuk menemukan orang yang punya kualitas di atasmu. Bahkan kamu sering khawatir, kalau atasamu sendiri nantinya jauh dari kata mumpuni yang kamu tetapkan sendiri. Jadi, kamu pun berpikir lebih baik bekerja sendiri tanpa dibawah perintah orang lain. Toh kamu juga sebenarnya bisa menjadi guru untuk orang lain.

8. Kamu menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja. Buatmu pantang menyerah sebelum kesuksesan di depan mata.
Usahamu memang tidak bisa disamakan dengan kebanyakan orang lain. Buat kamu waktu kerjamu itu nggak bisa dibatasi. Seringnya, saat orang sedang terlelap tidur, kamu pun masih bergelut dengan pekerjaanmu sendiri. kamu memang tidak diperintah orang lain, tapi dirimu sendiri lah justru yang memerintahmu. Dirimu sendiri selalu memerintah sekaligus mengingatkan, kalau kamu mau sukses kamu nggak boleh jadi manja dan bermalas-malasan. Kamu butuh usaha yang lebih keras dari kebanyakan orang. Iya, kamu tidak akan menyerah sebelum kesuksesan di depan mata.

9. Anggapan kalau kamu adalah pemecah masalah membuat kamu yakin kamu mampu memegang sebuah perusahaan besar.
Cara berpikirmu yang logis membuatmu mudah memecahkan masalah, dan kamu menyadari hal itu. Kalau cuma jadi karyawan biasa, buatmu itu nggak menantang. Karena kepuasan terbesarmu itu didapat saat bisa memecahkan masalah sebesar apapun itu.

10. Kemampuanmu membaca orang adalah modal saat kamu memiliki karyawan nanti.
Selain mumpuni di bidangmu, kamu juga punya kemampuan lain yang nggak semua orang bisa yaitu membaca orang lain. Hanya dengan berbincang beberapa jam saja kamu sudah bisa tahu kepribadian lawan bicaramu. Bayangkan saja kalau kamu kelak punya karyawan, kamu akan bisa membaca kepribadian mereka satu persatu, dan itu akan lebih memudahkanmu untuk menentukan sikap dalam menghadapi mereka.

11. Kamu pengen punya pengaruh yang kuat di masyarakat, kamu pun sadar kalau menjadi karyawan kantor itu kurang tepat.
Karena kamu mudah mengerti kepribadian orang, tidak menutup kemungkinan kamu pun memiliki pengaruh yang cukup kuat di sekitarmu. Alih-alih menjadi karyawan kantor yang nggak bisa berbuat banyak untuk masyarakat lebih luas sesuai harapanmu. Kamu pun memutuskan untuk mendirikan sesuatu yang punya dampak besar bagi semua orang.

Bagaimana Biemers, sudah pasti kamu memiliki tanda-tanda di atas? Kalau memang kamu memilikinya, tunggu apa lagi? kamu harus segera memantapkan niat dan pengorbanan untuk bekerja di kakimu sendiri. Tak perlu mengiraukan ucapan orang yang berkata bahwa kamu tidak mungkin bisa, kalau kamu merasa yakin dengan kemampuanmu kamu harus gigih berjuang.

Semua tujuan punya jalan dan arahnya sendiri, begitu pula dengan jalan seorang Enterprenuer.Jika ingin menjadi seorang Enterprenuers maka berjuanglah dengan keras serta tidak pantang menyerah, berani mencoba hal baru dan berani menerima kegagalan. Dengan waktu yang Biemers jalankan untuk menempuh pendidikan saat ini, bisa saja menjadi salah satu langkah kecil dari Biemers yang ingin mencapai tujuan untuk menjadi seorang Enterprenuers dimasa yang akan datang.

Demikian informasi yang kami berikan diatas kepada Biemers semua, semoga hal ini dapat menjadi informasi dan pengetahuan bagi semuanya. Sampai jumpa lain waktu.

sumber :
www.hipwee.com

-FHW-



Rabu, 02 Maret 2016

TOKOH ENTERPRENUER INDONESIA BOB SADINO

TOKOH ENTERPRENUER INDONESIA BOB SADINO

Hello Biemers , hari ini kami akan mengajak kalian kembali untuk mengenal salah satu tokoh terkenal kali ini beliau berasal dari Indonesia. Beliau adalah Bob Sadino yang kita kenal sebagai Enterprenuer sukses Indonesia. Kali ini kami akan menceritakan biografi seorang Bob Sadino hingga akhirnya ia bisa dikenal sebagai Enterprenuer Terkenal Indonesia juga prinsip-prinsip Seorang bob Sadino yang banyak dikatakan orang-orang sebagai sebuah prinsip yang gila maupun tidak masuk akal.

Beliau bernama lengkap Bob Sadino. Lahir di Lampung, tanggal 9 Maret 1933. Beliau akrab dipanggil dengan sebutan 'om Bob'. Ia adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.

Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.

Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.

Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah.
Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu, gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.

Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik, ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.
Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta di mana terdapat banyak menetap orang asing.

Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun, namun mereka mengaca pada diri sendiri dengan memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.

Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira, ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu, yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.

Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.

Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional. Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.

Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya. Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.

Bob Sadino akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta pada hari Senin, tanggal 19 Januari 2015 setelah berjuang dengan penyakitnya yaitu infeksi saluran pernafasan kronis.

Berikut adalah beberapa prinsip-prinsip dari Bob Sadino :

“Dengan adanya tujuan, maka seseorang hanya tertuju pada satu titik yang namanya tujuan. Dia tidak akan berusaha untuk mendapatkan hasil yang melebihi titik tersebut. Padahal potensi setiap orang sangat mungkin melewati titik tersebut. Jadi sayang dong kemampuan saya, bila harus dipaku oleh tujuan.”

“Rencana itu cuma berlaku buat mereka yang belajar manajemen. Dari A, B, C, D, sampai Z. Padahal dalam bisnis tidak ada yang seperti itu, bisnis tidak mungkin lurus dan runut saja. Tapi sayangnya di sekolah kita sudah terlalu sering diajarkan bikin rencana. Padahal rencana itu racun, bencana!”

“Orang sudah terlalu terbiasa berpikir secara linier. Kalau mau usaha, pasti mencari untung; mencari berhasil. Padahal dalam usaha itu ya pasti ada rugi dan gagal toh? Bagi kamu yang mau berhasil, justru cari kegagalan sebanyak-banyaknya. Sebab keberhasilan itu hanyalah sebuah titik di puncak gunung kegagalan.”

Sekian biografi singkat serta prinsip-prinsip dari seorang Bob Sadino, kita sebagai mahasiswa-mahasiswi yang banyak mendengar cerita mengenai seorang Bob Sadino pastinya banyak beranggapan Bob Sadino merupakan seorang yang aneh, gila, tidak masuk akal serta menganggap remeh orang-orang yang belajar dalam institut-institut pendidikan. Tetapi semua kata-kata beliau tersebut  tidak semata beliau ucapkan begitu saja tanpa berpikir panjang, beliau bisa mengucapkan kata-kata tersebut karena hal-hal tersebut merupakan bagian dari perjalanan panjang hidup beliau, pengalaman-pengalaman yang beliau dapatkan serta kepercayaan yang selalu beliau pegang hingga beliau berhasil menjadi seorang Eterprenuer sukses terkenal di Indonesia.

Meskipun menurut beliau belajar itu tidak penting, yang penting adalah bertindak. Tetapi sebagai mahasiswa-mahasiswi yang menutut ilmu di zaman dimana semua hal terus berkembang dan berubah, bukan berarti belajar itu tidak penting lagi. Belajar masih menjadi prioritas utama kita sebagai seorang mahasiswa, belajar merupakan langkah awal kita, langkah yang akan membawa kita pada suatu tindakan yang akan kita ambil dan lakukan di masa yang akan datang suatu saat nanti, kita bisa belajar dari banyak hal, baik itu belajar dari pengalaman, belajar dari kesalahan atau kegagalan, belajar dari orang-orang di sekitar kita, belajar dari orang yang lebih berpengalaman dari kita maupun belajar dari Buku.
Sekian perkenalan kita mengenai Bob Sadino, semoga informasi diatas dapat berguna  dan dapat menjadi pengetahuan bagi Biemers semua. Sampai jumpa di lain waktu.

Sumber : 
www.biografiku.com
www.hipwee.com

 -AIS-