Senin, 29 Februari 2016

Kisah Sukses Nicholas Kurniawan



Halo Biemers, kali ini kami ingin berbagi sedikit cerita mengenai salah satu pengusaha kecil yang sukses dan tips-tips darinya dalam mencapai impian yang bisa kita bagi kepada Biemers semua. Pastinya beberapa diantara biermers, disaat lulus nanti berencana untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses atau pun yang sekarang juga sedang berkuliah ingin mencoba merintis bisnis-bisnis kecil juga. Kebanyakan orang beranggapan bisnis bisa memberikan prospek dan keuntungan yang besar dan mudah, akan tetapi dalam membangun dan menjalankan bisnis itu juga bukanlah suatu hal yang mudah, membangun dan menjalankan bisnis memiliki tantangannya sendiri. Walaupun terdengar susah dan berat, bukan berarti semua orang atau Biemers sendiri bisa tidak melakukan, ada banyak jalan dan situasi yang harus dihadapi Biemers dalam menempuh jalan sebagai seorang pembisnis, maka dari itu berikut sedikit kisah dari Nicholas Kurniawan.

Nicholas Kurniawan pemuda kelahiran Jakarta, 29 Januari 1993 yang mana bukanlah seorang anak manja, dia ingat betul bagaimana keluarganya yang sering bertengkar hingga terdengar kata cerai. Semua itu apalagi kalau bukan masalah ekonomi, dia bahkan pernah mendapat surat teguran karena menunggak uang bulanan sekolah. Tapi Niko masih memiliki kesadaran, dia tak mau tergoda  godaan khas anak remaja yang datang silih berganti.

Niko tidak mau menjadikan hal negatif sebagai pelarian. Dia yang selalu melihat pertengkaran, yakin walau sering terjadi pertengkaran di rumah. Ia yakin kedua orang tuanya sangatlah menyayangi anak-anak mereka. Inilah alasan yang menjauhkannya dari pergaulan bebas. Dia memilih bekerja membantu meringankan beban keluarga saja. Keadaan serba terbatas malah membimbing Nicholas Kurniawan mandiri. Niko lantas mulai memilih berusaha sendiri sebagai wirausaha. Sejak masih kelas 2 SD, di usia 7 tahun sudah berjualan mainan untuk membeli mainan baru. Dia pernah menjual aneka baju, donat, hingga kue buatan mama disaat masih duduk di bangku SMP. Niko pernah pula ikut bisnis MLM saat SMA, tetapi seperti yang sudah-sudah, dia sadar betul MLM bukan sumber baik dan gagal ditengah jalan.

Sampai mengenal Kaskus di Februari 2010. Nicholas mengaku hanya iseng menjual ikan therapy dari mamanya. Dia hanya merasa kurang suka untuk ikan semacam itu,  lalu dijualanya ke forum Kaskus. Hal iseng tersebut berbuah respon yang sangat baik. Otak bisnisnya memilih untuk mencari supplier bukannya memilih berhenti. Ia lalu mendapatkan bantuan seorang teman untuk menjual ikan Gura Rafa lagi.
Tapi tak cukup Niko mencari-cari lagi hingga ke dunia maya. Satu persatu supplier ikan didekatinya. Niko bergeriliya di toko-toko ikan dimanapun itu. Caranya ada yang langsung nimbrung saja. Ada pula yang dia dekati melalui pengajuan proposal, intinya biar agar dia bisa tetap berjualan.

Lewat Kaskus, dia mulai berjual ke berbagai fish therapy ke Mall, dari Blok M, Point Square, Pulit Junction. Tidak ketinggalan, Niko mengaku pernah menjual ke sebuah hotel, Hotel Alexis, beberapa rumah anggota DPR partai Demokrat dan PAN. Guna mensupport toko ikan kecilnya ia tak ragu langsung membeli domain atau alamat situs. Caranya pun ada khusus, Niko memulai melakukan riset kata kunci agar ikan yang dijual laris melalui mesin pencarian Google. Susah memang persaingan bisnis online, tapi dia berhasil. Pria yang kini tengah kuliah di Jurusan Pemasaran Prasetiya Mulya Business School ini, lantas membuat situs web jitu buat bejualan di alamat www.tropicalfish-indonesia.com. Alasannya memilih nama tersebut, karena memang agen atau penggemar ikan hias di luar negeri kerap menggunakan kata "ikan tropis" dalam bahasa Inggris kala mencari ikan buruannya di dunia maya. Sekali tembak dua target kena yaitu pembeli lokal dan luar negeri.

Gagal berbisnis
Alasannya memilih bisnis iklan hias karena memang prospeknya bagus, jelasnya. Di bisnis ikan, Nicholas juga pernah mengalami beberapa kali kegagalan berbisnis. Dia pernah 3x rugi besar. Kisahnya Niko dulu pernah mengambil keputusan salah, membuat pelanggan kecewa, namun tidak berhenti berusaha. Sebagai contoh, dia pernah mendapatkan order besar ikan hias dan gagal kirim. 

Saat itu ia mengalami kesulitan mengirim ke Medan. Pembeli membatalkan ordernya, dan rugi besar karena tidak sanggup mencari cara. Melalui kegagalan itulah, ia menemukan ide baru dan cara baru. Dia mencari pedagang ikan Gara Rufa (ikan therapy) di sekitaran Medan sebagai supplier. Ia tinggal telpon, mengantarkan barang, dan membayarnya. Tetapi mencari supplier bukan perkara mudah. Dia tidak bisa mencari cepat justru tetap mencari di Jakarta, semua itu mengenai dana yang tidak menutupi pengeluarannya. Tetapi, ia mengaku mulai berhubungan akrab dengan penjual ikan karena masalah tersebut. Berbagai jenis ikan hias, diakuinya, tersedia di toko online, mulai ikan Gara Rufa, Arwana, jenis ikan hias lain, serta ikan predator seperti Spatula dan Aligator. Dia memulai bisnis ikan lain seperti Arwana, Pari air tawar, ikan import- seperti seperti Arapaima, acipenser, Poliodon, hingga Booming Axolotl.

Intinya, Niko itu bukanlah orang yang suka berdiam diri. Dia selalu melihat peluang yang ada serta fokus menjalaninya. Bisnis itu tentang melihat pasar atau peka terhadap permintaan pasar. Namun, dia lebih menyarankan fokus di satu produk yang menjadi keahlian kita. Selanjutnya, kita bisa berekspansi produk sejenis, atau bahkan memulai bisnis lain. Hanya masalah waktu hingga sukses itu datang dari fokus serta ketekunan. Hingga sekarang usahanya yang kini bernaung di bawah CV Venus Aquarium tidak hanya berpusat pada jual beli ikan, tetapi juga merambah dekorasi akuarium hingga perawatan ikan hias.

Berikut ini adalah cara meraih impian ala Nicholas Kurniawan:

1. Buatlah proposal
Saya akan memparafrasekan strategi pertama di atas menjadi menetapkan tujuan terukur dimulai dari waktu pencapaian tujuan, merencanakan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut dan berdoa kepada Tuhan YME agar diberikan yang terbaik dalam usaha meraih tujuan tersebut.

2. Milikilah niat yang baik
Saat Niko menetapkan tujuan menjadi mahasiswa STIE Prasetiya Mulya, Niko memiliki niat untuk membuat kedua orang tuanya bangga, menghilangkan namanya dari daftar yang dibuat orang-orang yang menjadikan kegagalannya sebagai bahan lelucon dan menunjukkan bahwa siapa pun bisa bermimpi sebesar-besarnya dan yang membedakan antara pemimpi dan seorang juara adalah keberanian mengejar impian tersebut dengan langkah nyata.

3. Bersiaplah tamu datang kapan pun
Persistensi dan konsistensi adalah karakter-karakter yang harus dimiliki. Niko memiliki opini bahwa sukses adalah pertemuan antara kesempatan dan persiapan. Tanpa kesempatan, mungkin persiapan nampak sia-sia, namun tanpa persiapan akan membuat kesempatan menjadi sia-sia. Karenanya, agar dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, Niko memikirkan setiap langkah hingga dua tiga langkah ke depan.  Jika mengalami kegagalan, hal tersebut sudah pasti. Hal berikutnya tergantung pada diri kita sendiri, apakah mau bangkit lagi setiap kali jatuh dan selalu mau mencoba hal baru yang tidak pernah kita lakukan sebelumnya.

4. Ambil tindakan
Ide sehebat apa pun tidak ada gunanya jika tidak dilaksanakan. Mengambil tindakan dapat berisiko kegagalan, namun merasakan kegagalan dalam perjuangan meraih cita-cita jauh lebih baik daripada kegagalan yang muncul karena penyesalan tidak mengambil tindakan. Jangan khawatir jika gagal karena segala yang kita miliki adalah titipan Tuhan yang maha Esa. Jika kita kehilangan, tentu Tuhan yang maha Esa akan menggantikannya dengan yang lebih baik untuk kita.

Orang yang mengerjakan perkerjaannya dengan fokus dan sungguh-sungguh akan selalu mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Nicholas memiliki beberapa kalimat yang menggambarkan kekuatannya. “My biggest strength is my honestly andloyalty. I will never faked a report or lie about any information related to my work. I also will always try to work faster and produce more then other. Lastly, I am someone that is persistent and will never give up one the task that is given to me, and will try to make a breakthrough from time to time.”

Demikian kisah singkat dari seorang Nicholas Kurniawan, tidak ada yang namanya tidak mungkin dalam meraih impian atau pun suatu hal yang kita inginkan, jika kita mau berusaha dan mau menerima resiko dan siap dengan segala kegagalan yang akan kita temui, maka semua hal itu bisa menjadi pembelajaran bagi kita dalam mengejar dan mewujudkan impian kita ke depannya agar menjadi lebih baik dan dapat menjadi sukses. Jadi Biemers jangan berhenti untuk mengejar impianmu, hadapi segala tantangan atau halangan untuk mencapai impianmu, serta jangan pernah takut dengan yang namanya kegagalan. Sampai jumpa kembali Biemers.

sumber :

-NVT-






Tidak ada komentar:

Posting Komentar