Halo Biemers, kali ini kami ingin berbagi sedikit cerita
mengenai salah satu pengusaha kecil yang sukses dan tips-tips darinya dalam
mencapai impian yang bisa kita bagi kepada Biemers semua. Pastinya beberapa
diantara biermers, disaat lulus nanti berencana untuk menjadi seorang pengusaha
yang sukses atau pun yang sekarang juga sedang berkuliah ingin mencoba merintis
bisnis-bisnis kecil juga. Kebanyakan orang beranggapan bisnis bisa memberikan
prospek dan keuntungan yang besar dan mudah, akan tetapi dalam membangun dan
menjalankan bisnis itu juga bukanlah suatu hal yang mudah, membangun dan
menjalankan bisnis memiliki tantangannya sendiri. Walaupun terdengar susah dan
berat, bukan berarti semua orang atau Biemers sendiri bisa tidak melakukan, ada
banyak jalan dan situasi yang harus dihadapi Biemers dalam menempuh jalan
sebagai seorang pembisnis, maka dari itu berikut sedikit kisah dari Nicholas
Kurniawan.
Nicholas Kurniawan pemuda kelahiran Jakarta, 29 Januari
1993 yang mana bukanlah seorang anak manja, dia ingat betul bagaimana
keluarganya yang sering bertengkar hingga terdengar kata cerai. Semua itu
apalagi kalau bukan masalah ekonomi, dia bahkan pernah mendapat surat teguran
karena menunggak uang bulanan sekolah. Tapi Niko masih memiliki kesadaran, dia
tak mau tergoda godaan khas anak remaja yang datang silih berganti.
Niko tidak mau menjadikan hal negatif sebagai pelarian.
Dia yang selalu melihat pertengkaran, yakin walau sering terjadi pertengkaran
di rumah. Ia yakin kedua orang tuanya sangatlah menyayangi anak-anak mereka.
Inilah alasan yang menjauhkannya dari pergaulan bebas. Dia memilih bekerja
membantu meringankan beban keluarga saja. Keadaan serba terbatas malah
membimbing Nicholas Kurniawan mandiri. Niko lantas mulai memilih berusaha
sendiri sebagai wirausaha. Sejak masih kelas 2 SD, di usia 7 tahun sudah
berjualan mainan untuk membeli mainan baru. Dia pernah menjual aneka baju,
donat, hingga kue buatan mama disaat masih duduk di bangku SMP. Niko pernah
pula ikut bisnis MLM saat SMA, tetapi seperti yang sudah-sudah, dia sadar betul
MLM bukan sumber baik dan gagal ditengah jalan.
Sampai mengenal Kaskus di Februari 2010. Nicholas mengaku
hanya iseng menjual ikan therapy dari mamanya. Dia hanya merasa kurang suka
untuk ikan semacam itu, lalu dijualanya ke forum Kaskus. Hal iseng
tersebut berbuah respon yang sangat baik. Otak bisnisnya memilih untuk mencari
supplier bukannya memilih berhenti. Ia lalu mendapatkan bantuan seorang teman
untuk menjual ikan Gura Rafa lagi.
Tapi tak cukup Niko mencari-cari lagi hingga ke dunia
maya. Satu persatu supplier ikan didekatinya. Niko bergeriliya di toko-toko
ikan dimanapun itu. Caranya ada yang langsung nimbrung saja. Ada pula yang dia
dekati melalui pengajuan proposal, intinya biar agar dia bisa tetap berjualan.
Lewat Kaskus, dia mulai berjual ke berbagai fish therapy
ke Mall, dari Blok M, Point Square, Pulit Junction. Tidak ketinggalan, Niko
mengaku pernah menjual ke sebuah hotel, Hotel Alexis, beberapa rumah anggota
DPR partai Demokrat dan PAN. Guna mensupport toko ikan kecilnya ia tak
ragu langsung membeli domain atau alamat situs. Caranya pun ada khusus, Niko
memulai melakukan riset kata kunci agar ikan yang dijual laris melalui mesin
pencarian Google. Susah memang persaingan bisnis online, tapi dia berhasil. Pria
yang kini tengah kuliah di Jurusan Pemasaran Prasetiya Mulya Business School
ini, lantas membuat situs web jitu buat bejualan di alamat
www.tropicalfish-indonesia.com. Alasannya memilih nama tersebut, karena memang
agen atau penggemar ikan hias di luar negeri kerap menggunakan kata "ikan
tropis" dalam bahasa Inggris kala mencari ikan buruannya di dunia maya.
Sekali tembak dua target kena yaitu pembeli lokal dan luar negeri.
Gagal berbisnis
Alasannya memilih bisnis iklan hias karena memang
prospeknya bagus, jelasnya. Di bisnis ikan, Nicholas juga pernah mengalami
beberapa kali kegagalan berbisnis. Dia pernah 3x rugi besar. Kisahnya Niko dulu
pernah mengambil keputusan salah, membuat pelanggan kecewa, namun tidak
berhenti berusaha. Sebagai contoh, dia pernah mendapatkan order besar ikan hias
dan gagal kirim.
Saat itu ia mengalami kesulitan mengirim ke Medan.
Pembeli membatalkan ordernya, dan rugi besar karena tidak sanggup mencari cara.
Melalui kegagalan itulah, ia menemukan ide baru dan cara baru. Dia mencari
pedagang ikan Gara Rufa (ikan therapy) di sekitaran Medan sebagai supplier. Ia
tinggal telpon, mengantarkan barang, dan membayarnya. Tetapi mencari supplier
bukan perkara mudah. Dia tidak bisa mencari cepat justru tetap mencari di
Jakarta, semua itu mengenai dana yang tidak menutupi pengeluarannya. Tetapi, ia
mengaku mulai berhubungan akrab dengan penjual ikan karena masalah tersebut.
Berbagai jenis ikan hias, diakuinya, tersedia di toko online, mulai ikan Gara
Rufa, Arwana, jenis ikan hias lain, serta ikan predator seperti Spatula dan
Aligator. Dia memulai bisnis ikan lain seperti Arwana, Pari air tawar, ikan
import- seperti seperti Arapaima, acipenser, Poliodon, hingga Booming Axolotl.
Intinya, Niko itu bukanlah orang yang suka berdiam diri.
Dia selalu melihat peluang yang ada serta fokus menjalaninya. Bisnis itu
tentang melihat pasar atau peka terhadap permintaan pasar. Namun, dia lebih
menyarankan fokus di satu produk yang menjadi keahlian kita. Selanjutnya, kita
bisa berekspansi produk sejenis, atau bahkan memulai bisnis lain. Hanya masalah
waktu hingga sukses itu datang dari fokus serta ketekunan. Hingga sekarang
usahanya yang kini bernaung di bawah CV Venus Aquarium tidak hanya berpusat
pada jual beli ikan, tetapi juga merambah dekorasi akuarium hingga perawatan
ikan hias.
Berikut ini adalah cara meraih impian ala Nicholas
Kurniawan:
1. Buatlah proposal
Saya akan memparafrasekan strategi pertama di atas
menjadi menetapkan tujuan terukur dimulai dari waktu pencapaian tujuan,
merencanakan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut dan
berdoa kepada Tuhan YME agar diberikan yang terbaik dalam usaha meraih tujuan
tersebut.
2. Milikilah niat yang baik
Saat Niko menetapkan tujuan menjadi mahasiswa STIE
Prasetiya Mulya, Niko memiliki niat untuk membuat kedua orang tuanya bangga,
menghilangkan namanya dari daftar yang dibuat orang-orang yang menjadikan
kegagalannya sebagai bahan lelucon dan menunjukkan bahwa siapa pun bisa
bermimpi sebesar-besarnya dan yang membedakan antara pemimpi dan seorang juara
adalah keberanian mengejar impian tersebut dengan langkah nyata.
3. Bersiaplah tamu datang kapan pun
Persistensi dan konsistensi adalah karakter-karakter yang
harus dimiliki. Niko memiliki opini bahwa sukses adalah pertemuan antara
kesempatan dan persiapan. Tanpa kesempatan, mungkin persiapan nampak sia-sia,
namun tanpa persiapan akan membuat kesempatan menjadi sia-sia. Karenanya, agar
dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, Niko memikirkan setiap langkah hingga
dua tiga langkah ke depan. Jika mengalami kegagalan, hal tersebut sudah
pasti. Hal berikutnya tergantung pada diri kita sendiri, apakah mau bangkit
lagi setiap kali jatuh dan selalu mau mencoba hal baru yang tidak pernah kita
lakukan sebelumnya.
4. Ambil tindakan
Ide sehebat apa pun tidak ada gunanya jika tidak
dilaksanakan. Mengambil tindakan dapat berisiko kegagalan, namun merasakan
kegagalan dalam perjuangan meraih cita-cita jauh lebih baik daripada kegagalan
yang muncul karena penyesalan tidak mengambil tindakan. Jangan khawatir jika
gagal karena segala yang kita miliki adalah titipan Tuhan yang maha Esa. Jika
kita kehilangan, tentu Tuhan yang maha Esa akan menggantikannya dengan yang
lebih baik untuk kita.
Orang yang mengerjakan perkerjaannya
dengan fokus dan sungguh-sungguh akan selalu mendapatkan kepercayaan dari orang
lain. Nicholas memiliki beberapa kalimat yang menggambarkan kekuatannya. “My
biggest strength is my honestly andloyalty. I will never faked a report or lie
about any information related to my work. I also will always try to work faster
and produce more then other. Lastly, I am someone that is persistent and will
never give up one the task that is given to me, and will try to make a
breakthrough from time to time.”
sumber :
-NVT-