Senin, 21 Maret 2016

Abraham Harold Maslow dengan teori kebutuhannya



Halo Biemers, kali ini kami ingin mengajak kalian lagi mahasiswa-mahasiswi  Program Studi Manajemen untuk mengenal seorang  tokoh sejarah  dunia  lainnya yang namanya pasti sering kalian dengar dalam penjelasan dosen-dosen dikelas, ataupun menemukan namanya dalam berbagai buku-buku sebagai seorang ahli yang mengembangkan suatu teori, dan menciptakan berbagai macam buku.

Seorang tokoh dunia yang akan kami kenalkan kali ini adalah Abraham Harold Maslow. Beliau adalah anak pertama dari tujuh bersaudara. Orang tuanya adalah imigran Yahudi dari Rusia tidak berpendidikan. Maslow muda pertama kali belajar hukum di City College of New York (CCNY), tetapi setelah tiga semester ia pindah ke Cornell, dan kemudian kembali ke CCNY.

Gelar B.A. diraihnya pada tahun 1930, sedangkan gelar M.A. menyusul pada tahun 1931, dan gelar Ph.D pada tahun 1934; semuanya beliau dapat di bidang psikologi dari The University of Wisconsin. Setahun setelah lulus program doktor, beliau kembali ke New York untuk bekerja dengan EL Thorndike di Columbia, di mana Maslow mulai tertarik untuk meneliti tentang seksualitas manusia.

Pria kelahiran 1 April 1908 di Brooklyn, New York, Amerika Serikat ini mulai mengajar penuh waktu di Brooklyn College sejak tahun 1937. Selama masa itu, ia banyak bertemu dengan para intelektual Eropa yang berimigrasi ke Amerika Serikat, dan Brooklyn pada khususnya, seperti Adler, Fromm, Horney, serta beberapa psikolog Gestalt dan Freudian.
Kemudian, Maslow menjabat sebagai ketua departemen psikologi di Brandeis pada periode (1951-1969). Disinilah Maslow mulai mengembangkan gagasan dan menciptakan teorinya yang paling terkenal, yaitu tentang hierarki kebutuhan. Di luar udara, air, makanan, dan seks, ia meletakkan lima lapisan yang lebih luas (urut berdasarkan kepentingan pemenuhan): kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan dan keamanan, kebutuhan cinta dan rasa memiliki, kebutuhan akan apresiasi, dan kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri.

Buku karya Maslow mudah dibaca dan penuh dengan ide-ide menarik. Yang paling dikenal adalah Toward a Psychology of Being (1968), Motivation and Personality (1954 dan 1970), dan The Further Reaches of Human Nature (1971). Selain itu juga ada banyak artikel yang ditulis oleh Maslow, terutama dalam Journal of Humanistic Psychology, yang salah satu perintisnya adalah Maslow sendiri.

Beliau menghabiskan tahun terakhirnya di California, sampai pada tanggal 8 Juni 1970 beliau ia meninggal karena serangan jantung akibat penyakit yang telah lama dideritanya.

Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Dalam ilmu Ekonomi, dikenal suatu teori tentang kebutuhan yang sangat terkenal yang dicetuskan oleh Abraham Maslow. Dalam teori itu, ia menyatakan bahwa manusia memiliki berbagai tingkat kebutuhan, mulai dari kebutuhan fisiologis hingga aktualisasi diri. Teori itu digambarkan dalam bentuk piramida sebagai berikut:

Konsep hierarki kebutuhan dasar ini bermula ketika Maslow melakukan observasi terhadap perilaku monyet. Berdasarkan pengamatannya, didapatkan suatu kesimpulan bahwa beberapa kebutuhan lebih diutamakan dibandingkan dengan kebutuhan yang lain. Kebutuhan-kebutuhan ini sering disebutnya sebagai kebutuhan-kebutuhan dasar yang digambarkan sebagai sebuah hierarki atau tangga yang menggambarkan 5 tingkat kebutuhan dasar, yaitu:

1.    Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan yang paling dasar pada setiap orang, yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik. Contoh: makanan, minuman, tempat berteduh, tidur, dan udara (oksigen).

2.    Kebutuhan akan rasa aman, dimana setelah kebutuhan-kebutuhan fisiologis terpuaskan secukupnya, maka muncullah kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman. Contoh: rasa aman fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari daya-daya mengancam seperti perang, terorisme, penyakit, takut, cemas, bahaya, kerusuhan, dan bencana alam.

3.    Kebutuhan akan kasih sayang, dimana jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman telah terpenuhi, maka muncullah kebutuhan akan kasih sayang. Contoh: dorongan untuk bersahabat, keinginan memiliki pasangan dan keturunan, kebutuhan untuk dekat pada keluarga dan kebutuhan antar pribadi seperti kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta.

4.    Kebutuhan akan penghargaan, dimana setelah kebutuhan akan kasih sayang tercukupi, manusia akan bebas untuk mengejar kebutuhan akan penghargaan. Maslow menemukan bahwa setiap orang memiliki 2 kategori mengenai kebutuhan penghargaan, yaitu:
1.    Kebutuhan yang rendah adalah kebutuhan untuk menghormati orang lain, kebutuhan akan status, ketenaran, kemuliaan, pengakuan, perhatian, reputasi, apresiasi, martabat, bahkan dominasi.
2.    Kebutuhan yang tinggi adalah kebutuhan akan harga diri termasuk perasaan, keyakinan, kompetensi, prestasi, penguasaan, kemandirian dan kebebasan.

5.    Kebutuhan aktualiasi diri adalah kebutuhan yang tidak melibatkan keseimbangan, tetapi melibatkan keinginan yang terus menerus untuk memenuhi potensi. Maslow melukiskan kebutuhan ini sebagai hasrat untuk semakin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya. Awalnya Maslow berasumsi bahwa kebutuhan untuk aktualisasi diri langsung muncul setelah kebutuhan untuk dihargai terpenuhi, akan tetapi ia menyadari bahwa banyak anak muda yang telah memenuhi kebutuhan yang cukup terhadap kebutuhan-kebutuhan lebih rendah seperti reputasi dan harga diri, tetapi mereka belum juga bisa mencapai aktualisasi diri

Demikian informasi yang kami berikan mengenai tokoh, Abraham Harold Maslow. Seperti yang sudah dijabarkan diatas, dimana Maslow membuat sebuah teori mengenai kebutuhan manusia. Teori tersebut menjelaskan bahwa kebutuhan manusia memiliki lima tingkatan yaitu yang pertama kebutuhan fisiologis dimana merupakan kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi oleh manusia yaitu seperti makan, minum, oksigen. Kemudian yang kedua kebutuhan akan rasa aman dimana setiap manusia pasti membutuhkan rasa aman di dalam kehidupannya, lalu yang ketiga kebutuhan akan cinta dan kasih sayang oleh orang-orang disekitar mereka baik itu keluarga, teman, saudara, atasan dan lain-lainnya. Keempat adalah kebutuhan akan penghargaan, setiap manusia dalam hidupnya pasti ingin, merasa dihargai dan dibutuhkan oleh orang lain dan yang kelima adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Setiap tingkatan dari kebutuhan ini haruslah dipenuhi terlebih dahulu barulah bisa memenuhi kebutuhan pada tingkatan yang selanjutnya.

Bagaimana Biemers, perkenalan kita terhadap salah satu tokoh dunia kita ini. Semoga informasi diatas dapat berguna  dan dapat menjadi pengetahuan bagi biemers semua, dan pastinya tokoh Abraham Harold Maslow akan kalian sering temukan dalam pembelajaran manajemen ditingkat manapun dan dalam berbagai pelajaran manajemen, sampai jumpa di lain waktu.

Sumber :
profil.merdeka.com
www.astalog.com

-AIS-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar