Halo biemers, perlu diketahui bahwa krisis manajemen dapat terjadi kapan pun dan hal ini tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, kita perlu mempelajari berbagai gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan untuk menghadapi krisis manajemen. Sebelum memulai, mari kita bahas mengenai krisis manajemen terlebih dahulu.
Apa Itu Krisis Manajemen ?
Secara umum krisis dapat digambarkan sebagai sebuah kejadian atau momen tidak stabil yang tidak diharapkan dan berpotensi menimbulkan terjadinya kekacauan serta perubahan yang mengancam. Sebagian besar para ahli juga menilai bahwa krisis dapat memberi pengaruh buruk serta merusak tatanan yang ada. Oleh karena itu, perlu dilakukan sebuah upaya untuk mengendalikan situasi demi menekan berbagai risiko buruk. Maka disinilah peran krisis manajemen.
Krisis Manajemen dapat diartikan sebagai suatu bentuk respon dan upaya dalam menyikapi serta memecahkan masalah dari krisis yang muncul melalui strategi manajemen krisis yang mungkin untuk dilakukan. Krisis Manajemen didasarkan pada bagaimana metode menghadapi krisis, membuat keputusan ketika di tengah kondisi kritis, dan memantau perkembangan krisis.
Pada situasi seperti ini, diperlukan peran pemimpin untuk mengatasi krisis yang terjadi dimana para pemimpin memiliki berbagai macam gaya kepemimpinan. Oleh karena itu, selanjutnya kita akan membahas gaya kepemimpinan utama yang dimiliki oleh pemimpin dalam manajemen.
Gaya Kepemimpinan Utama Dalam Manajemen
Pemimpin memiliki peranan penting dalam sebuah organisasi, mereka bertanggung jawab untuk membuat rencana, mengatur, mengkordinasi, memimpin dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai tujuan organisasi serta menangani dan menghadapi berbagai situasi kondisi yang muncul di dalam organisasinya. Berikut gaya kepemimpinan utama dalam manajemen menurut Kurt Lewin.
Gaya Kepemimpinan Otokratis
Gaya kepemimpinan otokratis adalah suatu gaya kepemimpinan dimana seorang pemimpin memiliki kekuasaan absolut dan tanggung jawab penuh dalam memimpin timnya. Seorang pemimpin yang otokratis memimpin dengan memberikan perintah kepada anggotanya, memberikan ancaman kepada para bawahannya, dan memiliki kontrol yang ketat terhadap organisasi yang dipimpin. Selain itu, pemimpin yang otokratis selalu memonitor berjalannya aktivitas kerja secara terus-menerus.
Gaya kepemimpinan ini sangat berguna pada saat keputusan harus diambil secepatnya atau ketika keputusan tersebut tidak memerlukan masukan maupun kesepakatan dengan tim atau bawahannya. Dengan gaya kepemimpinan yang otokratis, seorang pemimpin bisnis dapat mengontrol perusahaannya dengan ketat. Gaya kepemimpinan ini layak digunakan ketika perusahaan sedang menghadapi krisis.
Gaya Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis adalah suatu jenis kepemimpinan di mana seorang pemimpin mendelegasikan otoritasnya dan mengajak para pengikutnya untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Anggota Tim ataupun bawahannya didorong untuk lebih kreatif dan diberi kesempatan untuk menyampaikan saran atau gagasan mereka meskipun keputusan terakhir masih berada di tangan Manajernya.
Karyawan atau anggota Tim yang bekerja dibawah gaya kepemimpinan manajemen Demokratis ini cenderung lebih bersemangat dan memiliki kepuasan kerja dan produktivitas yang tinggi. Namun disisi negatifnya, gaya kepemimpinan Demokratis ini akan kurang efektif jika dihadapi dengan permasalahan atau situasi yang mengharuskan pemimpin atau manajernya mengambil keputusan yang cepat.
Gaya Kepemimpinan Laissez-faire
Dalam Manajemen yang mengadopsi Gaya Kepemimpinan Laissez-faire, Manajer atau Pemimpin akan memberikan bawahan kebebasan penuh dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan tugas yang dikerjakannya dan tentunya dengan batas waktu yang telah ditentukan oleh Manajer mereka. Para Manajer akan memberikan pendapat dan bimbingan ataupun sumber daya lainnya jika diperlukan.
Gaya Kepemimpinan Laissez-faire ini menghasilkan motivasi dan kepuasan kerja karyawan yang tinggi. Namun akan berdampak negatif bagi bawahan yang tidak dapat mengatur waktunya dengan baik dan bagi mereka yang tidak memiliki keahlian serta pengetahuan yang cukup dalam mengerjakan tugasnya.
Selain tiga gaya kepemimpinan utama menurut Kurt Lewin ini, terdapat ciri- ciri gaya kepemimpinan yang efektif. Gaya kepemimpinan yang efektif adalah gaya kepemimpinan yang dapat memberikan motivasi kerja pada pekerjanya. Kinerja karyawan akan baik apabila pimpinan dapat memberikan motivasi yang tepat dan pimpinan memiliki gaya kepemimpinan yang dapat diterima oleh seluruh karyawan dan mendukung terciptanya suasana kerja yang baik dan nyaman.
Gaya kepemimpinan yang efektif memiliki ciri -ciri sebagai berikut :
Memperhitungkan minat sampai hasil akhir.
Memahami bahwa hasil adalah selalu penilaian terakhir.
Memiliki semangat menyelesaikan masalah.
Lebih demokratis dari pada autority.
Memberikan kesempatan untuk mencapai potensi setiap orang.
Memiliki Etika dan moral yang tinggi.
Mengambil tanggung jawab terhadap hasil tim.
Bagaimana Biemers ? setelah membaca penjelasan di atas, tentu kita perlu memilih gaya kepemimpinan yang paling efektif dimana kita dapat mengambil salah satu dari tiga gaya kepemimpinan utama menurut Kurt Lewin ini. Gaya kepemimpinan di atas tentu akan berguna bagi para Biemers apabila akan bekerja di perusahaan suatu hari nanti. Maka dari itu, jangan lupa untuk mempelajari Gaya Kepemimpinan di atas yaa.
Sampai bertemu Kembali, Sobat Biemers
Sumber :
https://www.akseleran.co.id/blog/manajemen-krisis/
https://pemimpin.id/kepemimpinan-dalam-manajemen-krisis/
https://www.pengadaan.web.id/2019/09/gaya-kepemimpinan.html
https://bbs.binus.ac.id/management/2018/06/4-gaya-kepemimpinan-yang-efektif-dalam-perusahaan/