Halo Biemers, setelah mendapatkan
pengetahuan untuk meningkatkan wawasan kita mengenai Sistem Ekonomi Indonesia,
sekarang kita akan mengajak kalian untuk mengenal seorang tokoh yaitu Bapak
Manajemen Ilmiah. Untuk mengetahui lebih lanjut siapa sih bapak manajemen ilmiah
itu? Mari kita simak kelanjutannya pada artikel di bawah ini.
Frederick Winslow Taylor adalah
seorang yang disebut sebagai bapak manajemen ilmiah. Pasti kita penasaran
dengan kontribusi Taylor pada bidang studi manajemen sehingga bisa menghasilkan
suatu kajian yang disebut manajemen ilmiah. Dalam buku "Management"
dari James Stoner memaparkan keterlibatan Taylor dalam evolusi teori manajemen.
Sebagian manajemen ilmiah timbul karena adanya kebutuhan untuk menaikkan
produktivitas.
Pada awal abad kedua puluh, khususna
di Amerika Serikat tidak banyak terdapat tenega terampil. Untuk mengembangkan
produktivitas dicarilah cara-cara untuk menaikkan efisiensi pekerja.
Taylor mendasarkan sistem
manajemennya pada penelitian waktu kerja (time studies) di bagian produksi
tempat ia bekerja. Pendekatan ini menandai awal yang sebenarnya dari manajemen
ilmiah. Bukannya berdasarkan pada cara-cara bekerja tradisional, Taylor
menganalisis dan mengukur waktu gerakan-gerakan yang dilakukan oleh buruh
pabrik baja dalam serangkaian pekerjaan. Dengan penelitian waktu sebagai
dasarnya, Taylor dapat memecahkan setiap pekerjaan ke dalam
komponen-komponennya dan merancang cara pengerjaan yang tercepat dan terbaik
untuk setiap pekerjaan. Dengan demikian ia menentukan seberapa pekerja akan
dapat bekerja dengan peralatan dan bahan yang tersedia.
Walaupun metoda Taylor menghasilkan
peningkatan-peningkatan produktivitas dan upah yang lebih tinggi pada keadaan
tertentu, pekerja dan serikat buruh mulai menentang pendekatannya. Seperti para
pekerja di Midvale, mereka takut bahwa pekerja yang bekerja lebih keras atau
lebih cepat akan cepat menghabiskan pekerjaan apapun yang tersedia dan akan
berakibat pemberhentian pekerja. Kenyataan bahwa para pekerja telah
diberhentikan di perusahaan Simonds dan organisasi lain yang menggunakan metoda
Taylor menyebabkan kekhawatiran itu. Dengan tersebarnya gagasan Taylor,
penentangnya pun berkembang. Makin banyak pekerja menjadi yakin bahwa mereka
akan kehilangan pekerjaan apabila metoda Taylor digunakan.
Namun Taylor menjelaskan filsafatnya,
Ia berkata bahwa gagasannya itu berdasar pada empat prinsip:
1. Perkembangan manajemen ilmiah yang
sebenarnya, sehingga misalnya metoda yang terbaik untuk melakukan setiap
pekerjaan dapat ditentukan.
2. Pemilihan yang ilmiah terhadap
pekerja, sehingga setiap pekerja dapat diberi tanggungjawab atas tugas yang
paling cocok baginya.
3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah
untuk para pekerja.
4. Kerjasama yang erat dan bersahabat di
antara manajemen dan pekerja.
Taylor mengatakan bahwa agar supaya
prinsip itu dapat berhasil, dibutuhkan suatu "revolusi mental
menyeluruh" di pihak manajemen dan pekerja. Daripada bertengakar mengenai
keuntungannya masing-masing, mereka harus bersama-sama berusaha menaikan
produksi. Dengan jalan itu, keuntungan akan ditingkatkan sampai ke tingkat di
mana pekerja dan manajemen tidak akan berselisih. Singkatnya, Taylor
berpendapat bahwa manajemen dan pekerja mempunyai kesamaan kepentingan dalam
meningkatkan produktivitas.
Bagaimana Biemers, perkenalan kita
terhadapbapak Manajemen Ilmiah?. Semoga informasi diatas dapat berguna dan dapat menjadi pengetahuan bagi biemers
semua, dan pastinya tokoh Frederick Winslow Taylor akan kalian sering temukan
dalam pembelajaran manajemen ditingkat manapun dan dalam berbagai pelajaran
manajemen, sampai jumpa di lain waktu.
Sumber : http://studimanajemen.blogspot.co.id/
-
IKO -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar