Pengertian Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan menghargai dan mengutamakan kebhinekaan dalam mencapai tujuan nasional. Secara etimologis kata Wawasan Nusantara berasal dari bahasa Jawa, yaitu Wawas, Nusa, dan Antara. Arti kata wawas adalah Pandangan, Tinjauan, Penglihatan Indrawi. Kata Nusa berarti pulau atau kesatuan kepulauan, sedangkan Antara berarti dua benua dan dua samudera.
Sehingga pengertian Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap kesatuan kepulauan yang berada di antara dua benua (benua Asia dan Australia) dan dua samudera (samudera hindia dan pasifik).
Lemhanas RI (1999), wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk necapai tujuan nasional.
Prof. Wan Usman, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.
Tujuan
Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah “untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darahIndonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial“. Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia
Mewujudkan nasionalisme di segala aspek kehidupan yang mengutamakan kepentingan nasional.
Nasionalisme merupakan cerminan dari rasa, paham, dan semangat kebangsaan dalam jiwa sebagai hasil penghayatan atas wawasan nusantara.
Fungsi Wawasan Nusantara
Menjadi pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu dalam menentukan kebijakan, keputusan, tindakan, perbuatan bagi penyelenggaraan negara, di tingkat pusat dan daerah, bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Hakikat wawasan nusantara
Hakikat wawasan nusantara adalah persatuan bangsa dan kesatuan wilayah, Warga negara dan aparatur negara harus berpikir, bersikap, bertindak untuk kepentingan bangsa, Cara pandang yang utuh menyeluruh demi kepentingan nasional.
Asas wawasan nusantara
Kepentingan yang sama, yaitu menghadapi penjajahan baru (tekanan dan paksaan dengan cara adu domba/pecah belah bangsa) dari dalam dan dari luar, Tujuan yang sama, tercapainya kesejahteraan dan keamanan, Keadilan, Kejujuran, keberanian berpikir, berkata, bertindak sesuai ketentuan yang berlaku, Solidaritas (setia kawan, berkorban untuk orang lain tanpa meninggalkan ciri khas & karakter budaya masing-maisng), Kerjasama (koordinasi, saling pengertian, kesetaraan, dan kerja sama antarkelompok), Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan NKRI.
Perwujudan Nusantara sebagai Kesatuan Politik
Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, dan ruang hidup menjadi milik bersama seluruh bangsa. Bahwa Indonesia terdiri dari berbagai suku, berbagai bahasa, keyakinan keagamaan, tetapi tetap merupakan satu kesatuan bangsa Indonesia. Bahwa secara psikologis harus merasa satu, sepenanggungan, sebangsa, setanah air, mempunyai tekad yang sama membangun bangsa. Pancasila satu-satunya ideologi bangsa: mendasari, membimbing, dan mengarahkan bangsa mencapai cita-cita bersama. Bahwa kehidupan politik diselenggarakan berdasarkan Pancasila & UUD 1945. Bahwa seluruh kepulauan nusantara sebagai kesatuan hukum, dalam arti hanya ada satu hukum nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional. Bahwa bangsa Indonesia hidup berdampingan dengan negara lain, ikut menciptakan ketertiban dunia berdasarkan: kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial melalui politik luar negeri bebas dan aktif.
Perwujudan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
Bahwa kekayaan wilayah nusantara adalah milik bersama bangsa, hasil dirasakan merata seluruh rakyat. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi & seimbang di semua daerah dalam pengembangan kehidupan ekonomi. Kehidupan ekonomi diselenggarakan sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan ditujukan sebesar-besarnya demi kemakmuran rakyat.
Perwujudan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya
Masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan yang serasi, tingkat kemajuan yang merata, seimbang, dan adanya keselarasan. Budaya Indonesia adalah satu, dan corak ragam budaya menggambarkan kekayaan bangsa dan landasan lagi pengembangan budaya nasional seluruhnya.
Perwujudan Nusantara sebagai satu Kesatuan Hankam
Ancaman terhadap suatu daerah adalah ancaman terhadap seluruh bangsa. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam pembelaan bangsa & negara. Nilai spiritualitas tidak lagi menjadi penting karena pilihan materialisme lebih menjanjikan.
Hubungan antarorang/antarbangsa dengan segala peradabannya menjadi begitu longgar, yang memunculkan proxy war di mana (narkoba, pencucian uang, teorisme, dan pemalsuan dokumen keimigrasian, dll). Globaliasasi disadari/tidak bisa menjadi pencetus memudarnya identitas nasional kita. Maka, Pancasila harus tetap menjadi jati diri bangsa dan menjadi perekatan identitas persatuan di dalam perbedaan, sehingga kita mampu berdaptasi dengan perubahan (globalisasi).
Pemberdayaan Masyarakat
Pembangunan nasional secara menyeluruh belum merata (masih terdapat daerah tertinggal). Kondisi ini menimbulkan kemiskinan dan kesenjangan sosial dalam masyarakat. Ini menjadi ancaman NKRI. Karena itu perlu pemberdayaan masyarakat, yang diatur dalam Undang-undang RI 32 Tahun 2004, tentang Pemerintah Daerah. Pemberdayaan masyarakat harus menjadi prioritas pembangunan karena wawasan nusantara mengamanatkan persatuan dan kesatuan dalam kebhinnekaan dalam mencapai cita-cita bersama.
Dunia tanpa Batas
Globalisasi (ilmu pengetahuan dan teknologi/iptek) membuat dunia yang satu dengan lainnya tanpa batas yang jelas. Keterbatasan SDM menjadi tantangan menghadapi globalisasi. Globalisasi menjadi tantangan wawasan nusantara yang menghendaki persatuan & kesatuan.
Kapitalisme
Kapitalisme adalah sistem ekonomi berdasarkan hak milik swasta dan kebebasan berbisnis individual diberi ruang yang luas sehingga orientasi bisnis diarahkan untuk mengumpulkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Lewat globalisasi kapitalisme menampakan diri lewat upaya dominasi negara maju atas negara berkembang. Kapitalisme sering menyeret bidang ekonomi ke dalam isu global seperti: HAM, demokratisasi, dan lingkungan hidup. Strategi nasional menghadapi tantangan kapitalisme ini lewat pemahaman kuat atas amanat Pancasila yang menghendaki kehidupan yang serasi, selaras, seimbang antara individu, masyarakat, bangsa, dan dunia.
Kesadaran Warga Negara
Perjuangan mengisi kemerdekaan menghadapi tantangan nyata, yaitu: keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, korupsi, nepotisme, dan penguasaan iptek yang rendah. Butuh kesadaran diri warga negara untuk membangun diri lewat: keteladanan, kepemimpinan nasional yang dapat dipercaya, pendidikan berkualitas, moralitas kebangsaan diperkuat, dan media massa yang mendidik.
Kesimpulan
Wawasan nusantara adalah cara bangsa Indonesia memandang dirinya, yang beragam (tinggal di satu daerah yang memiliki kekhasannya dibandingkan dengan daerah lain). Keberagaman tersebut bukanlah hambatan bagi persatuan melainkan menjadi nilai strategis dalam membangun dan menjaga nilai persatuan dan kesatuan. Wawasan nusantara membuat cara pandang bangsa ini meluas, terbentang dari Sabang sampai Merauke, dengan 17.000an pulau, beserta semua kekayaan alam yang terkandung di dalamnya untuk persatuan dan kesatuan Indonesia